MENINGKATKAN
AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CLIS
PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 1 BANDAR NEGERI SEMUONG SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2007/2008
ABSTRAK
Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara
dan hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas
IX D SMP Negeri 19 Makassar tahun pelajaran 2009/2010 diperoleh data sebagai
berikut: (1) kegiatan pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru sehingga
siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran, (2) metode yang digunakan dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menitik beratkan pada penanaman
informasi/ konsep-konsep yang dipelajari diberitahukan atau disajikan dengan
ceramah saja; (3) dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa
merasa kurang mendapatkan pengarahan dan bimbingan dalam belajar mandiri, (4)
dalam pelaksnaan pembelajaran guru masih menarapkan Catat Buku Sampai Abis.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah penggunaan model
pembelajaran CLIS dapat meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan
Kewarganegaraan pada siswa kelas IX D SMP Negeri 19 Makassar semester ganjil
tahun pelajaran 2009/2010”
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui apakah model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan aktivitas
belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A SMP Negeri 19 Makassar
semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Prosedur peneltian ini akan
dilakukan melalui 3 (tiga) siklus, setiap siklus dilakukan selama 2 x 40 menit
yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi
Hasil dari penelitian pada setiap siklus
dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegara-an pada siswa kelas IX D SMP Negeri
19 Makassar semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010, yaitu sebagai berikut:
(1) pada siklus I kinerja guru dalam penggunaan model pembelajaran CLIS
mencapai 62,50% dan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan mencapai
61,54%, (2) pada siklus II kinerja guru dalam penggunaan model pembelajaran
CLIS mencapai 75,00% dan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan 69,23%,
dan (3) pada siklus III kinerja guru dalam penggunaan model pembelajaran CLIS
mencapai 83,33% dan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan 79,49%. Dengan
demikian semakin meningkat kinerja guru dalam penggunaan model pembelajaran
CLIS maka semakin meningkat aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah.
Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945]
Dalam perkembangannya
sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan penghujung abad ke-20, rakyat
Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan negara. Untuk
itu diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten
terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada
seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi
penerus.
Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Guru memiliki tanggung
jawab agar pembelajaran yang diberikan dapat berhasil dengan baik. Keberhasilan
ini banyak bergantung kepada usaha guru membangkitkan aktivitas belajar siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran. Aktivitas dalam belajar mengajar merupakan
rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya
hal-hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca, dan segala
kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar. Belajar sambil
melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab
kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak
anak didik.
Berdasarkan hasil
pengamatan, wawancara dan hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di kelas IX D SMP Negeri 19 Makassar tahun pelajaran 2009/2011
diperoleh data sebagai berikut: (1) kegiatan pembelajaran masih banyak
didominasi oleh guru sehingga siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, (2) metode yang digunakan dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan menitik beratkan pada penanaman informasi/
konsep-konsep yang dipelajari diberitahukan atau disajikan dengan ceramah saja;
(3) dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa merasa kurang
mendapatkan pengarahan dan bimbingan dalam belajar mandiri, (4) dalam pelaksnaan
pembelajaran guru masih menarapkan Catat Buku Sampai Abis.
Dari hasil evaluasi
proses pembelajaran di atas ternyata belum memberikan dampak yang baik terhadap
peningkatan aktivitas belajar siswa. Hal ini disebabkan karena proses
pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode dan model yang kurang
menarik perhatian siswa.
Sehubungan dengan
permasalahan tersebut, maka perlu diadakan tindakan perbaikan-perbaikan sebagai
upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam Pendidikan Kewarganegaraan.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar
Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bandar Negeri
Semuong semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008.
2. Apakah penggunakan
model pembelajaran Koopratif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas belajar
Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bandar Negeri
Semuong semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008.
3. Apakah penggunaan
model pembelajaran kontekstual berbasis inquiri dapat meningkatkan aktivitas
belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bandar
Negeri Semuong semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008.
4. Apakah
penggunaan model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan aktivitas belajar
Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bandar Negeri
Semuong semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008.
C.
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah
tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah penggunaan
model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan
Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bandar Negeri Semuong
semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008”
D.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui apakah model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan aktivitas
belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bandar
Negeri Semuong semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008.
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi siswa:
Dapat memperluas proses
berpikir dan dapat menimbulkan minat sekaligus kreativitas serta aktivitas
belajar siswa, sehingga siswa dapat berpikir secara kritis, rasional, dan
kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2.
Bagi guru:
Bermanfaat untuk perbaikan dan
mengembangkan kemampuan, serta merencanakan penggunaan model pembelajaran CLIS
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan
Kewarganegaraan.
3.
Bagi sekolah:
Bermanfaat
sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan dan pengembangan bagi
guru agar dapat lebih profesional dalam melaksanakan proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
MOHON IJIN UNTUK DI COPI FILE INIPAK
BalasHapusSy akan mencoba mongkopi file ini ya pak...
BalasHapuskaalau boleh minta file lengkapnya donk pak????...
BalasHapuske sunaah98@gmail.com
thanks
mohon file lengkapnyaya boleh diminta pak dan kirim ke lystav3rawaty@gmail.com atas bantuan dan kesediaan bapak saya ucapkan terima kasih
Hapusmohon file lengkapnyaya boleh diminta pak dan kirim ke lystav3rawaty@gmail.com atas bantuan dan kesediaan bapak saya ucapkan terima kasih
HapusSilahkan yang membutuhkan contoh PTK Lengkap dengan berbagai Macam Model Dan Metode Pembelajaran yang bisa digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah dan juga sebagai referensi untuk kenaikan pangkat, bapak/ibu guru tidak usah bingung dengan teori teori model dan metode pembelajaran, semua tingkat ada, PLUS JASA BIMBINGAN PEMBUATAN PTK DAN PTS Insya Alloh sangat bermanfaat. Untuk Pemesanan Bisa hubungi 085797510051
BalasHapusizin mengcopy pak..
BalasHapus